Robot fashion HRP-4C berbasis LINUX
| 2 comments
Jepang memang negara yang amat kaya industri. Begitu juga yang kita dapat lihat dari industri pembuatan robot humanoid atau robot yang bertingkah polah seperti manusia pada umumnya.
Kali ini Advanced Industrial Science and Technology (AIST) baru saja mempertunjukkan karya terbarunya dengan robot humanoid tipe HRP-4C, dengan menggunakan sistem operasi berbasis Linux 2.6xx di bawah GPL.
Prototipe HRP-4C ini dirancang seperti wanita muda Jepang yang tak kalah cantik bak seorang model. Robot tersebut memiliki tinggi 158 cm dan berat sekitar 43 kilogram. Untuk saat ini, robot ini mampu berdiri dan berjalan seperti model fashion show dan memberikan salam layaknya wanita Jepang. Rencananya fashion show dari robot ini sendiri dijadwalkan dari 23-29 Maret 2009. Selain itu HRP-4C ini dilengkapi dengan 30 komponen motorik sehingga mampu berekspresi. Dari info yang didapatkan, robot ini rencananya akan siap dijual dengan harga sekitar 2,4 Miliar rupiah.
Di dalam jantung dari prototype HRP-4C ini ditanamkan versi terbaru dari Advanced Real Time (ART) Linux, yang khusus digunakan untuk mengembangkan aplikasi robotic. Dan dari ART-Linux sendiri versi pertamanya memang sudah kompatibel dengan Linux 2.6.xx yang dirilis oleh Sourceforge kemarin di bawah lisensi GPL. Diakses pengguna tanpa memerlukan driver khusus dan dieksekusi. Namun untuk prosessor sendiri untuk prototype HRP-4C tidak disebutkan secara detail.
Para peneliti dari jepang kembangkan robot burung kolibri guna misi penyelamatan dan pengintaian
| 0 comments
Perkembangan dunia robot memang mampu menyita banyak perhatian kita. Memang bagus konsep-konsep robot yang kini diciptakan karena gunanya adalah membantu manusia, meringankan pekerjaan ataupun melakukan suatu pekerjaan yang nyaris tak bisa dilakukan oleh manusia.
Tak terbayangkan bukan kalau sewaktu-waktu terjadi bencana alam seperti gempa di Padang beberapa waktu lalu yang telah menewaskan banyak nyawa dimana banyak juga dari korban yang seharusnya bisa diselamatkan menjadi hilang nyawanya sia-sia karena sulit diketahui keberadaannya di bawah tumpukkan reruntuhan bangunan yang sungguh sulit dilacak apakah masih ada korban bertahan hidup ataupun tidak.
Tentu tugas berat ini mungkin akan lebih mudah dilakukan kalau kita memiliki robot pengintai yang berukuran kecil yang bisa menyelinap di celah-celah bangunan.
Di Jepang kini sedang dikembangkan robot berbentuk burung kolibri yang mana kalau Anda melihat burung ini ukurannya sangat kecil dan beratnya kurang dari 1 ons saja. Burung kolibri memang terkenal sangat kecil dan luwes sehingga bisa berputas-putar, beterbangan ke sana kemari dengan cepat. Beberapa peneliti di Universitas Chiba di dekat Tokyo kini tengah melakukan eksperimen demi membuat robot burung ini yang mana nantinya robot tersebut akan dilengkapi dengan sensor infra merah dan juga kamera.
Kurang lebih hampir 2 juta USD atau setidaknya 20 milyar rupiah telah dihabiskan untuk terus mengembangkan robot ini, diperkirakan pada tahun 2011 nanti, robot ini akan mampu terbang dan mampu menjangkau tempat-tempat berbahaya guna misi penyelamatan pada gedung ataupun untuk digunakan sebagai burung pelacak. Hmmm, semoga saja proyek robot burung ini segera terlaksana dengan baik, setidaknya nanti akan banyak berguna bagi kehidupan manusia tentunya.
Peneliti dari jepang klaim ciptakan robot yang dapat berfikir dan bertindak seperti manusia
| 0 comments
Sebuah robot yang dapat berpikir nampaknya menjadi sebuah hal yang bukan tidak mungkin lagi. Seorang peneliti di Jepang Bernama Osamu Hasegawa mengklaim telah berhasil menciptakan robot yang dapat belajar dari pengalamannya dan menyelesaikan masalah.
Osamu mengatakan, saat ini perkembangan teknologi robot sangatlah pesat. Namun untuk robot yang dapat berpikir selayaknya seperti manusia, masih menjadi sebuah kendala. Umumnya sebuah robot hanya bisa melakukan tugas-tugas tertentu yang sudah ditentukan dengan sebuah bahasa pemrograman.
Menurut dia, robot jenis tersebut tidak akan terlalu banyak bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu dia menggunakan Self Organising Incremental Neural Network atau disebut SOINN, sebuah algoritma yang memungkinkan robot untuk belajar dari pengalamannya.
Di laboratorium, robot ini diajari untuk melakukan beberapa tugas, seperti menuang teh, memegang botol, meletakkan cangkir dan lain-lain. Dengan adanya pembelajaran di laboratorium tersebut, robot ini akan dapat melakukan tugas yang sama di lain waktu.
Saat ini, timnya sedang mengembangkan metode agar robot ini dapat belajar melalui jaringan internet. Dia berharap akan ada sebuah robot yang dapat berpikir dan terkoneksi langsung dengan internet.
Dua robot atlet pingpong dari cina : wu dan kong
| 0 comments
Cina nampaknya memang menjadi gudang atlet. Tak hanya merajai beberapa cabang olahraga, kini mereka juga turut menciptakan dua buah robot yang mampu bermain ping pong.
Adalah Wu dan Kong, dua robot yang diciptakan oleh para peneliti di Universitas Zhejiang Cina. Permainan dua robot ini memang tak seperti permainan seorang atlet ping pong. Namun meskipun begitu, dua robot ini mampu memukul bola dengan tingkat presisi yang cukup bagus.
Anda bisa melihat aksi mereka :
Langganan:
Postingan (Atom)